Wednesday, February 2, 2011

Anak-anak bisa stress juga looohh...

Pernahkah Anda mendengar keluhan rekan-rekan atau teman-teman Anda mengeluh, "stress kalilah aku" atau "capek kalilah otakku" dan sejenisnya? Tentu tidak asing lagi, bukan? Nah, bagaimana dengan anak-anak? Pernahkan Anda nmendengar anak-anak mengeluh bahwa dirinya stress? Ternyata anak-anak juga bisa STRESS!

Apa gejala stress pada anak-anak?
Anak-anak tidak dapat menceritakan masalahnya sebagaimana orang dewasa, tidak juga mengetahui masalah yang sedang terjadi pada mereka. Jadi, orang dewasa, terutama orang tua dan gurulah yang harus bisa memahami stress pada anak-anak. Gejala stress pada anak-anak umumnya :  
  1. Gejala Fisik, misalnya anak yang sudah tidak mengompol tiba-tiba jadi mengompol lagi
  2. Gejala Emosi, misalnya anak yang semula sudah berani ke sekolah sendiri tiba-tiba jadi takut dan minta ditemani ibunya, sering marah-marah dan menangis, sering berbohong, bersikap kasar terhadap teman atau anggota keluarga yang lebih kecil, suka melanggar dan memberontak terhadap aturan-aturan, serta sering bereaksi secara berlebihan terhadap masalah-masalah kecil.
  3. Gejala Kognitif, misalnya malas, tidak mampu berkonsentrasi dan sulit menyelesaikan pekerjaan atau tugas-tugas sekolah, suka melamun dan menyendiri dalam waktu yang lama.
  4. Gejala Tingkah laku, misalnya anak yang sudah bisa berbicara lancar tiba-tiba berbicara seperti bayi atau anak lebih kecil.
Apa penyebab stress pada anak-anak?
 Dapat berupa :
  •  Faktor internal : kemampuan fisik dan kesiapan mental
Rasa sakit yang berkepanjangan dapat menyebabkan anak stress. Ada anak-anak yang sulit beradaptasi dengan cuaca dan iklim yang berubah-ubah, sehingga menyebabkan stress pada dirinya.
  • Faktor eksternal : lingkungan di rumah, sekolah atau lingkungan bermain
Di rumah, situasi keluarga sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan anak, misalnya ada yang orang tuanya bertengkar, berantam, cerai,dll membuat si anak tidak dapat menerimanya sehingga menyebabkan stress.
Di sekolah, misalnya perkerjaan rumah yang terlalu banyak, bahan pelajaran yang terlalu banyak, yang sesuai dengan kemampuan si anak.
Di lingkungan bermain juga anak-anak bisa stress. Misalnya ketika bermusuhan dengan teman yang membuat dirinya tertekan.

Bagaimana mencegah hal-hal tersebut diatas terjadi?
Berikut beberapa tips untuk mencegah stress pada anak-anak :
  1. Memperbanyak waktu untuk berkomunikasi dengan anak
  2. Bersikap terbuka terhadap anak, memberitahu hal-hal yang akan terjadi dalam keluarga sehingga anak memiliki persiapan mental untuk menghadapinya, misalnya bahwa akan ada adik dalam keluarga, akan pindah rumah, dll
  3. Jangan membebani anak dengan masalah yang dihadapi orang dewasa atau orang tua
  4. Jangan membebani anak dengan tuntutan yang terlalu banyak dan berlebihan, misalnya harus menjadi juara kelas,harus mendapat nilai istimewa dalam semua ujian,dll.
Dalam sekolah (psikologi pendidikan), guru sangat berperan dalam perkembangan murid-muridnya. Guru harus dapat menyusun kurikulum atau rencana pengajaran sesuai dengan kemampuan murid-muridnya, tidak memberikan terlalu banyak tugas, tidak terlalu memaksa anak-anak untuk belajar, membuat proses belajar anak-anak nyaman, sehingga anak menikmatinya dan otomatis tidak akan stress. Dengan kata lain, seorang guru harus dapat mengajar efektif (lihat posting sebelumnya).


Refrensi :
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/02/18/17122021/mengenali.stres.pada.anak
http://niahidayati.net/mengatasi-stres-pada-anak.html
Santrock John W.Psikologi Pendidikan,edisi kedua. 2004.University of Texas at Dallas.

"What we think, we become.

No comments:

Post a Comment