Wednesday, February 9, 2011

Home-Schooling

Pertanyaan pertama yang muncul ketika mendengar kata 'home-schooling' barangkali adalah "Mengapa home-schooling?" dan "Apa keuntungan dan kerugian home-schooling?"

Berikut beberapa sebab orangtua atau anak-anak memilih home-schooling yang dapat dihimpun oleh saya :
  1. Anak-anak tidak cocok dengan lingkungan sekolah yang ada. Bahkan, ada anak-anak yang dianiaya di sekolah formal, sehingga orangtua lebih memilih home-schooling
  2. Perkerjaan orangtua yang menuntut lokasi yang berpindah-pindah. Anak-anak menjadi susah untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah formal karena situasi dan kondisi yang berubah dari waktu ke waktu dan teman-teman yang berubah-ubah
  3. Sangat cocok untuk anak-anak yang sangat sibuk, contoh : artis atau penyanyi yang harus berpindah-pindah lokasi shooting dan bernyanyi untuk penyanyi
  4. Anak yang sering sakit sehingga membuat dirinya absen dari kegiatan belajar-mengajar di kelas formal dan ketinggalan pelajaran
  5. Waktu untuk keluarga dan pergaulan lebih banyak dibandingkan keberadaan di sekolah formal. Selain itu, anak-anak menjadi punya waktu yang lebih untuk pengembangan bakat pribadi, misalnya belajar bahasa asing (yang tidak ada di sekolah formal), mengembangkan bakat menari, melukis, balet, dll anak
  6. Karakteristik anak yang tidak bisa duduk diam. Akan sulit bagi tipe anak dengan kecerdasan kinestetik (belajar dengan bergerak) untuk duduk diam di kelas formal mendengarkan pelajaran
  7. Home-schooler (orang yang mengikuti home-schooling) dapat memilih kurikulum yang diinginkan dan sesuai dengan keinginannya.
 Kerugian home-schooling :
  1. Anak mungkin menjadi tidak mempunyai teman atau sahabat, karena home-schooling dilakukan antar individu antara anak dengan tutornya (tidak ada teman untuk belajar bersama)
  2. Ijazah dari pemerintah (Indonesia) adalah ijazah hasil ujian paket C (sehingga tidak dapat masuk ke beberapa jenis perguruan tinggi)
  3. Untuk anak yang kurang disiplin, home-schooling akan susah berhasil
Apakah home-schooling resmi di Indonesia?
Saat ini, home-schooler dapat mengikuti ujian paket C dari departemen pendidikan. Untuk anak-anak yang hendak mengikuti sekolah formal dari home-schooling dapat mengikuti ujian penyetaraan yang dilaksanakan oleh departemen pendidikan di lokasi yang ditetapkan oleh departemen pendidikan di daerahnya.
Misalnya, anak SD yang hendak melanjutkan pendidikan formal ke jenjang SMP, ia dapat mengikuti ujian penyetaraan setingkat SD dan mendapatkan ijazah SD untuk melanjutkan pendidikan jenjang SMP.

Apakah biaya home-schooling besar?
Biaya home-schooling sesuai pilihan home-schooler. Ada yang mahal ada juga yang murah bahkan ada yang gratis (hanya membayar biaya buku). Home-schooling bisa berupa tatap muka dengan tutor atau melalui internet.


Dari manakah tutor home-schooling mendapatkan kurikulum-kurikulum yang sesuai untuk home-scholler?
Tutor home-schooler dapat memperoleh bahan-bahan untuk home-schooler dari berbagai sarana yang ada seperti : perpustakaan, internet, galeri, museum, departemen pendidikan, TAFE, universitas, organisasi relawan,dll.

Di Indonesia, sudah mulai banyak orangtua memilih home-schooling untuk anak-anaknya. Bahkan ahli-ahli mengenai pendidikan anak dan keluarga, seperti Seto Mulyadi, Neno Warisman, Ratna Megawangi, Septi Peni Wulandari (penemu Metode Jarimatika) dsb.
Namun sayangnya...... home-schooling belum ada di MEDAN.. :D Sekian posting dari saya, semoga dapat membantu dan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengertian Anda. Terima kasih.. :)
NB : Home-schooling tersedia di kota-kota di Indonesia seperti : Jakarta, Banten, Surabaya, Balik papan,dan beberapa daerah lain yang mungkin saya tidak tahu.

Refrensi :
http://sheilabanun.blogspot.com/2008/01/jatuh-cinta-pada-homeschooling.html
http://www.homeschoolingindonesia.com/


"Children have to be educated, but they have also to be left to educate themselves. "
Ernest Dimnet

No comments:

Post a Comment